Sebagai individu, manusia pastinya memiliki ketertarikan yang sama dan menjadikan saling terhubung dengan orang lain. Jika keterkaitan yang sama ini dihubungkan akan terbentuklah komunitas dalam kelompok masyarakat. Komunitas adalah kumpulan orang-orang yang saling peduli satu sama lain di mana muncul relasi pribadi yang erat antara mereka karena adanya kesamaan. Komunitas dapat terbentuk berdasarkan bakat, usia, geografis, dan kepentingan sosial lainnya. Contohnya komunitas anak-anak, komunitas anak muda, komunitas lanjut usia, komunitas musik, komunitas menulis, dan lain-lain. Komunitas dapat menjadi tempat seorang individu berkembang dan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, menghargai perbedaan, saling menghormati, dan kompeten apabila tumbuh dalam komunitas yang tepat.
Komunitas ialah tempat yang paling berpengaruh terhadap individu seseorang. Oleh karena itu, seluruh anggota harus menciptakan komunitas yang sehat, salah satunya dengan menciptakan komunitas anak muda yang melek gender.

Kenapa dalam komunitas anak muda harus melek gender?

Perempuan dan laki-laki selalu saling berdampingan dalam kehidupan, baik di dalam keluarga, di sekolah, di dunia kerja, maupun dalam komunitas. Adanya perbedaan laki-laki dan perempuan dapat saling melengkapi, namun di sisi rentan menimbulkan konflik. Gender adalah perbedaan laki-laki dan perempuan diciptakan oleh masyarakat yang dilatarbelakangi oleh banyak faktor, seperti sosial, budaya, dan adat istiadat di masyarakat. Hal ini dapat berubah serta dapat dipertukarkan. Ada perbedaan peran produktif dan peran reproduksi antara laki-laki dan perempuan. Peran produktif disebut perbedaan gender yang dapat dipertukarkan atau dapat berubah. Di sisi lain, peran reproduksi disebut perbedaan seks yang tidak dapat dipertukarkan dan tidak dapat berubah.
Laki-laki identik dengan kuat, sedangkan perempuan dengan kelemah lembutannya. Hal ini seringkali dimaknai bahwa laki-laki lebih superior dan perempuan harus tunduk dan patuh. Pemaknaan peran produktif ini rentan menjadi permasalahan perbedaan laki-laki dan perempuan, seperti adanya kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual, diskriminasi gender, dan bentuk permasalahan lainnya. Dalam komunitas anak muda perlu dibangun perspektif untuk menciptakan lingkungan open minded bahwa peran produktif ini bisa bertukar. Ada perempuan yang kuat, berbakat di bidang karate dan pandai berkelahi. Ada pula laki-laki yang kemayu dan lemah lembut. Hal ini membuat komunitas pemuda tumbuh saling melengkapi, saling menghormati, saling support, berjiwa toleransi yang tinggi, menerima perbedaan, dan tidak menormalisasi adanya kekerasan dalam bentuk apapun.

Bagaimana Membangun Komunitas Anak Muda yang Melek Gender?

Tidak Menormalisasikan Bentuk Kekerasan Apapun Kepada Siapapun


Setiap komunitas harus memiliki aturan untuk seluruh anggota yang mutlak dan tidak ada toleransi bagi yang melanggarnya. Tidak menormalisasikan bentuk kekerasan apapun kepada siapapun di lingkungan komunitas harus menjadi aturan yang mutlak. Tidak ada “si paling kuat” atau “si paling tinggi” strata sosialnya. Laki-laki ataupun perempuan di mata komunitas adalah sama, memiliki hak yang sama tanpa diskriminasi, marginalisasi, serta kekerasan.

Saling Support Sesama Anggota Komunitas Tanpa Melihat Jenis Kelamin


Komunitas anak muda yang sehat dan harus diciptakan adalah komunitas yang memberikan ruang untuk seluruh anggota komunitasnya bertumbuh serta memberikan dorongan dan support untuk mengembangkan bakat. Komunitas juga haru menjadi wadah penyaluran kemampuan seluruh anggota, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin. Penerapan hal ini akan menciptakan kerukunan dalam komunitas. Tidak ada yang terdiskriminasi karena keterbatasannya. Semua anggota saling mendukung dan saling merangkul.

Melibatkan Perempuan Dalam Pengambilan Keputusan Dalam Kegiatan Komunitas Anak Muda


Upaya membangun komunitas anak muda yang melek gender tidak akan pernah lepas dari keterlibatan perempuan dalam komunitas. Konsep keterlibatan menyatakan bahwa perempuan dapat dilihat dari sudut pandang perempuan sebagai bagian dari komunitas anak muda. Perempuan bukan hanya pelengkap dalam kegiatan-kegiatan komunitas. Akan tetapi juga diberikan kesempatan untuk menjadi ketua pelaksana kegiatan dan diberikan kesempatan untuk mengambil keputusan. Memberikannya kesempatan berbicara di depan seluruh anggota komunitas dengan berani dan lantang ialah bentuk keterlibatan perempuan yang harus ditanamkan dalam komunitas anak muda yang melek gender.

Please follow and like us: