Pada umumnya seluruh manusia yang ada di dunia memiliki hak dan kewajiban yang sama. Namun, di dunia ini sering terjadi ketidakadilan antarsesama manusia khususnya perempuan. Dari zaman dahulu hingga sekarang, perempuan harus terus memperjuangkan hak mereka di berbagai hal. Contohnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, sistem ketenagakerjaan, keamanan, HAM, dan lainnya. Semakin banyaknya isu yang berkaitan dengan perempuan di berbagai belahan dunia telah memunculkan kesadaran akan pentingnya advokasi dan dukungan bagi hak-hak perempuan. Di tengah gerakan tersebut, komunitas anak muda menjadi kekuatan yang mendorong perubahan sosial yang signifikan. Nah, artikel kali ini akan membahas mengenai 5 komunitas anak muda yang berfokus pada isu perempuan. Penasaran apa saja komunitasnya? Simak pembahasannya di bawah ini, ya!

1.Perempuan Berkisah

   Komunitas yang pertama ialah Perempuan Berkisah. Komunitas ini didirikan oleh Alimah Fauzan pada akhir tahun 2019 dengan tujuan memberdayakan serta memberi kekuatan bagi para perempuan yang mengalami kekerasan fisik, seksual, ataupun ketidaksetaraan gender.

   Pada awalnya, Perempuan Berkisah merupakan media pembelajaran berbasis website dengan nama perempuanberkisah.com yang kemudian berubah menjadi perempuanberkisah.id. Di dalam website tersebut, Alimah menyediakan wadah bagi para perempuan untuk berbagi kisah inspiratif, pembelajaran serta pengalaman mereka. Namun, Alimah menyadari bahwa terdapat hal penting lain selain menyediakan wadah berbagi cerita untuk para perempuan, yaitu memberikan kekuatan sosial melalui dukungan antar sesama dan memberdayakan serta memberi bantuan langsung. Hal itu membuat Alimah tergerak untuk meresmikan Perempuan Berkisah sebagai sebuah komunitas.

   Komunitas ini berfokus pada isu kekerasan, kesehatan mental, isu kepemimpinan, pemberdayaan, dan juga self-love. Untuk itu, terdapat beberapa program kegiatan yang diadakan oleh Perempuan Berkisah, contohnya seperti diskusi online, pelatihan self-healing, penguatan kapasitas perempuan, pemberdayaan ekonomi solidaritas perempuan hingga pendampingan perempuan korban kekerasan. Menarik sekali bukan? Bagi kamu yang ingin mencari informasi lebih lengkap mengenai komunitas ini, bisa mengunjungi profil Instagram @perempuanberkisah.

2. Women Empower Women at Work (WEWAW)

Komunitas selanjutnya adalah komunitas yang khusus berfokus terhadap isu perempuan di tempat kerja dan dunia bisnis. Komunitas itu ialah WEWAW atau Women Empower Women at Work yang berdiri sejak masa pandemi di tahun 2020.

   Kita semua tahu bagaimana kondisi ekonomi banyak orang ketika masa pandemi, terutama bagi perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Hal itu tentunya akan sulit dihadapi dan ditambah dengan adanya berbagai isu di tempat kerja seperti masalah kesetaraan upah, peluang karir, diskriminasi, dan stereotip gender.

   Melihat berbagai isu tersebut WEWAW hadir untuk memberikan edukasi, referensi serta pendampingan karir atau bisnis bagi perempuan muda. Hal tersebut dilakukan oleh WEWAW dengan tujuan agar para perempuan dapat mengembangkan kemampuan dalam bekerja dan memperkaya pemahaman mengenai bidang pekerjaan mereka. Selain itu, pendampingan/mentorship yang diberikan bermaksud agar para perempuan tidak lagi merasa tidak layak atau tidak mampu dalam mengejar karir yang mereka inginkan. Mereka diharapkan menjadi mampu untuk mengambil keputusan/langkah yang besar serta memperluas jaringan professional.

   Mentorship yang dilakukan selama 6 bulan secara eksklusif, intensif serta tidak menrik biaya apapun. WEWAW juga memiliki kegiatan lainnya, seperti talkshow, workshop, kelas-kelas pengembangan diri, karir dan bisnis, serta kampanye mengenai isu perempuan. WEWAW juga aktif di akun Instagram mereka, yaitu @wewaw.id.

3. Lentera Sintas Indonesia

 Kamu ingin memberikan kontribusi nyata terhadap penyintas kekerasan seksual? Kamu bisa kepoin komunitas anak muda yang satu ini. Lentera Sintas Indonesia (LSI) merupakan komunitas yang berfokus pada isu kekerasan seksual. Komunitas ini hampir mirip dengan Perempuan Berkisah. Hanya saja, komunitas yang satu ini juga memberikan dukungan kepada para penyintas dengan melakukan upaya pencegahan kekerasan seksual melalui edukasi dan advokasi. Hal ini bertujuan agar kasus kekerasan seksual terhadap perempuan tidak terus bertambah.

   Fokus utama komunitas ini tentunya untuk memberikan dukungan psikososial melalui konseling. Komunitas ini juga memberikan terapi untuk pemulihan para penyintas, serta menciptakan ruang aman bagi penyintas untuk bercerita tanpa dihakimi. LSI memiliki survivor anonymous support group untuk mewujudkan tujuan utama tersebut sehingga para penyintas dapat bercerita secara nyaman. Selain itu, sama halnya dengan komunitas-komunitas sebelumnya, LSI juga mempunyai kegiatan untuk memberdayakan para penyintas. Contohnya adalah mengadakan pelatihan keterampilan, memberi akses ke sumber daya ekonomi serta memberikan dukungan.

   Tidak hanya itu saja, LSI juga memberikan pelatihan bagi relawan, pekerja sosial, profesional kesehatan, dan masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran mengenai kekerasan seksual dan pemahaman mengenai cara mendukung para penyintas. Kamu pun bisa memberikan kontribusi nyata baik berupa dukungan kepada penyintas ataupun bergabung dengan komunitas ini dengan mencari info lebih lanjut di @lentera_id.

4. FeminisThemis

Jika kamu tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat dan di saat yang bersamaan kamu juga ingin mempelajari feminisme, FeminisThemis adalah komunitas yang cocok untukmu. Komunitas ini berfokus untuk memperjuangkan suara dan hak perempuan tuli di Indonesia. Visi yang dimiliki ialah mewujudkan komunitas feminis tuli yang aksesibel dan edukatif dalam melawan ketidakadilan serta memperjuangkan kesetaraan gender.

   Banyaknya kasus diskriminasi dan juga kekerasan seksual terhadap perempuan terutama bagi perempuan tuli membuat Nissi Taruli Felicia mendirikan komunitas ini bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2021. Tujuan utama dari komunitas ini ialah memberikan edukasi yang aksesibel baik kepada teman tuli ataupun deaf ally (kawan dengar) mengenai feminisme dan juga dunia tuli.

   Baru-baru ini, FeminisThemis juga mengadakan program edukasi “FeminisThemis Academy 2024” mulai dari akhir Mei bulan lalu. Periode untuk program ini dimulai dari bulan Juni sampai 23 September, bertepatan dengan Hari Bahasa Isyarat Internasional. Ragam kegiatan dalam program ini di antaranya ialah Training for Trainers untuk fasiliator tuli, workshop offline di 3 kota (Bandung, Yogyakarta, Malang), serta rangkaian webinar. Untuk info lebih lengkapnya kamu bisa mengunjungi Instagram @FeminisThemis.

5. Depression Warriors Indonesia

Komunitas yang terakhir ialah Depression Warriors Indonesia (DWI) yang didirikan oleh Maya Asmara. Dari nama komunitas ini, terlihat bahwa fokus dari komunitas ini ialah isu kesehatan mental khususnya depresi. Isu kesehatan mental tentunya sangat penting untuk dipelajari dan dipahami bagi semua orang, tidak hanya bagi perempuan saja.

   DWI bertujuan untuk mengeliminasi stigma buruk tentang depresi di masyarakat sebab hal ini dirasakan langsung oleh Maya selaku pendiri DWI. Ia pernah merasakan gangguan cemas dan depresi serta merasakan kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia mengenai depresi. Hal ini mendorong Maya untuk membuat DWI berfungsi sebagai wadah bagi depression warriors dan membangun kesadaran akan kesehatan mental.

   Jika kamu tertarik untuk belajar dan memahami lebih jauh mengenai kesehatan mental terutama perihal depresi, kamu bisa mencari taunya di Instagram @dreamwarriors.id.

   Dari lima komunitas anak muda di atas, kita dapat melihat semangat dan dedikasi para anak muda Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan advokasi yang berkelanjutan, kita dapat bersama-sama mencapai kesetaraan gender dan memastikan bahwa setiap perempuan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berpartisipasi dalam pembangunan negara.

Please follow and like us: