Sponsor acara merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu kegiatan. Sering kali suatu ide kegiatan tidak tereksekusi karena kurangnya pendanaan atau terlaksana namun tidak optimal. Maka alternatif untuk mendapatkan pendanaan untuk mengeksekusi ide kegiatan adalah dengan mengajukan proposal sponsor acara. Pengajuan sponsor acara merupakan upaya untuk berkolaborasi dengan pihak lain yang saling memiliki kepentingan untuk sama-sama mendapatkan keuntungan. Penyelenggara kegiatan mendapatkan keuntungan dengan sponsor acara yang diberikan dan pemberi sponsor mendapatkan keuntungan dengan nilai tambah yang diberikan. 

Mendapatkan bantuan finansial dengan mengajukan proposal sponsor adalah tentang seni menjual ide. Seni menjual ide dimulai dengan pertanyaan “apa nilai yang akan diberikan?” Disaat pertanyaan tersebut mampu dijawab dengan jelas, maka kita tidak akan kesulitan kepada siapa nilai tersebut akan kita jual (kepada siapa proposal sponsor itu diajukan). Sponsor tidak sekedar membeli jasa pemasaran produk melalui acara, tapi mereka membeli sebuah nilai. Suatu nilai yang dapat memberikan hal lebih untuk kepentingan mereka.

Namun, tidak sedikit kita temui yang mengajukan sponsor acara ini hanya mengemis, tapi tidak memberikan feedback pada sponsor acara. Mereka hanya menginginkan bantuan finansialnya saja tapi lupa apa bentuk penawaran yang layak untuk sponsor tersebut. Oleh karena itu, jangan posisikan orang yang mengajukan sponsorship itu sebagai orang yang meminta bantuan, tapi posisikanlah dia sebagai orang yang menawarkan kolaborasi. Menawarkan kolaborasi artinya memberikan kesempatan peluang untuk saling mendapatkan keuntungan. 

Lalu bagaimana menjadi partner kolaborasi tersebut agar sukses mendapatkan sponsor acara? Mari kita bahas!

1. Jangan Posisikan Diri Sebagai Pengemis, Tetapi Partner Kolaborasi

Menjadi pengemis artinya meminta bantuan semata tanpa nilai tambah yang nyata. Di saat tim acara kamu hanya mengajukan proposal sponsor acara semata tanpa adanya nilai tambah yang akan diberikan, artinya kamu sedang menjadi pengemis acara. Berikanlah nilai tambah yang layak sehingga proposal sponsor yang kamu ajukan dapat diartikan sebagai bentuk tawaran untuk berkolaborasi. Jadilah seorang partner yang saling memberikan keuntungan.

2. Tawarkan Nilai Tambah

Uang adalah hal yang sensitif. Sponsor sangat berhati-hati soal uang mereka. Mereka tidak akan melakukan pembelian yang sia-sia. Mereka membeli sesuatu yang mendatangkan nilai tambah untuknya. Maka pikirkan nilai tambah apa yang akan kamu tawarkan pada mereka? Lakukanlah riset untuk memahami perusahaan atau sponsor yang kamu tuju, pahami apa kebutuhannya, dan tawarkan nilai tambah yang akan membantu memenuhi kebutuhan perusahaanya. Mengajukan penawaran kepada sponsor adalah soal strategi dan kesiapan. Maka lakukanlah dengan tepat dan terarah.

3. Pastikan Ide Kegiatanmu Relevan dengan Nilai Perusahaan

Cara yang paling efektif untuk mengetahui apakah kegiatan yang akan dilaksanakan relevan dengan suatu perusahaan adalah dengan mempelajari visi dan misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan mencerminkan nilai yang perusahaan pegang dan apa yang akan perusahaan wujudkan. Orang-orang disatukan karena ada kesamaan satu sama lain. Kesamaan ini yang membuat mereka menjadi dekat satu sama lain. Kesamaan ini dapat berupa kesamaan nilai dan cara pandang. Oleh karena itu, agar dapat menjadi partner kolaborasi, pastikan nilai yang kamu pegang (ide kegiatan) dengan nilai perusahaan (visi dan misi) memiliki keterkaitan satu sama lain. Cara ini akan membantu kamu untuk menentukan perusahaan mana yang tepat untuk kamu ajukan proposal kamu.

Itulah beberapa cara yang dapat kamu dan tim kamu lakukan ketika mengajukan proposal sponsor acara dengan memposisikan diri sebagai partner yang memberikan tawaran untuk berkolaborasi, bukan hanya sekedar pengemis yang meminta bantuan finansial saja. Semoga berhasil!

Please follow and like us: