Menjual ide kegiatan kepada sponsor acara adalah tentang membangun kredibilitas dan menunjukan value dari acara tersebut untuk mereka. Membangun kredibilitas bisa ditunjukan dengan mengenalkan siapa kamu atau komunitas yang akan menyelenggarakan kegiatan dan menunjukan portofolio kegiatan sebelumnya yang sukses kamu selenggarakan. Kredibilitas ini datang karena value yang kamu atau komunitas kamu miliki. Lalu, bagaimana caranya menunjukan value tersebut secara tepat? Mari kita bahas!

Hal pertama yang perlu kamu tahu bahwa demand itu datang karena value. Yang kamu jual kepada sponsor acara nanti bukan sekedar kegiatan belaka, tapi sebuah nilai. Sponsor tidaklah membeli sebuah kegiatan belaka, tetapi mereka membeli sebuah nilai. Sebuah nilai yang saling memberikan feedback, kamu mendapatkan sponsor acara dan mereka mendapatkan nilai tambah dari acara yang kamu selenggerakan. Ketika kamu akan mengajukan sebuah proposal acara, tanyakan pada tim mu “apa nilai kegiatan yang akan kita jual pada sponsor? apakah ini memberinya keuntungan?” Saat kamu berhasil menjawab pertanyaan tersebut, berarti kegiatan yang akan kamu atau komunitas akan selenggarakan sudah memiliki nilai. 

Setelah permasalahan “nilai” ini selesai, langkah selanjutnya adalah bagaimana menjual nilai tersebut? Oke, saya akan memberi tipsnya dengan menggunakan teori dari Simon Sinek yang merupakan penulis buku best seller “Start With Why” yang ia sebut dengan istilah teori Golden Circle. 

Golden Circle adalah sebuah konsep yang dikenalkan oleh Simon Sinek tentang model sederhana dalam menjelaskan bagaimana pemimpin dan organisasi menginspirasi dalam berpikir, bertindak, dan berkomunikasi. Teori ini terdiri dari tiga lapisan lingkaran (dari dalam ke luar). Lapisan-lapisan tersebut yaitu :

1. Why

“Mengapa” kamu melakukan apa yang kamu lakukan saat ini? Ini merupakan cara untuk menjelaskan tujuan, keyakinan, ataupun misi utama mu.

2. How

“Bagaimana” kamu melakukannya? ini merupakan cara atau proses bagaimana kamu membuat keunggulan yang menjadikanmu berbeda.

3. What

“Apa” yang kamu lakukan. Ini merupakan produk atau kegiatan yang mengantarkanmu menuju “why” mu.

Mari kita lihat bagaimana Apple Company melakukannya saat meluncurkan produk pertama Apple 1 pada tahun 1976 yang merupakan komputer pribadi yaitu :

Why – “Kami menantang status quo dan berpikir secara berbeda”

How – “Kami membuat produk yang sederhana dan mudah digunakan”

What – “Kami membuat komputer Apple 1 yang merupakan komputer pribadi.”

“Apakah kamu mau mencobanya?”

Pada intinya teori Golden Circle menjelaskan bahwa orang tidak membeli apa yang kamu lakukan, mereka membeli mengapa kamu melakukannya, mereka membeli suatu nilai. Lalu, bagaimana mengaplikasikan Golden Circle untuk menarik sponsor acara sekolah/kampus/komunitas? Kita ambil contoh umumnya dulu, selebihnya kamu bisa menyesuaikan dengan detail acara kamu.

Why – “Kami percaya bahwa generasi muda adalah kunci masa depan yang lebih baik. Dengan memberikan ruang kepada mereka untuk berkarya, berjejaring, berinovasi dan berekspresi, kami percaya akan menciptakan dampak jangka panjang untuk masyarakat”

How – “Oleh karena itu, kamu menyelenggarakan suatu kegiatan yang edukatif dan inspiratif yang melibatkan siswa/mahasiswa dalam kegiatan yang inspiratif, kompetitif, dan kolaboratif. Kegiatan ini menggabungkan antara edukasi, hiburan dan pengembangan diri.

What – “Kami mengadakan sebuah kegiatan bernama “Muda Berdaya” sebuah kegiatan seminar yang akan diikuti oleh 1.000 lebih peserta dari berbagai sekolah/kampus di Indonesia. Kegiatan ini juga akan disiarkan di media sosial yang melibatkan komunitas sekolah/kampus dan menyediakan platform eksposur brand.

Dengan pendekatan ini, sponsor acara akan melihat bahwa kamu mendukung sesuatu yang bernilai, sesuatu yang bermakna dengan “why” mu, bukan sesuatu yang hanya sekedar memasang logo “what” belaka.Itu dia poin penting yang bisa kamu pelajari supaya idemu berharga dan bisa mendapatkan sponsor acara dengan mudah. Semoga bermanfaat!

Please follow and like us: